Penerapan Bioteknologi Konvensional Pangan Berbahan Susu

Saat ini kita temui banyak produk makanan dan minuman yang dihasilkan melalui proses-proses bioteknologi. Produk makanan dan minuman hasil fermentasi yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya adalah salah satu hasil pemanfaatan bioteknologi konvensional. Fermentasi merupakan proses pemecahan bahan organik kompleks menjadi bahan organik yang lebih sederhana oleh mikrobia. Contohnya karbohidrat mengalami fermentasi dan diubah menjadi alkohol, karbon dioksida, dan energi.
bioteknologi konvensional keju
Jenis-jenis produk makanan hasil penerapan bioteknologi konvensional sebagai berikut. a. Produk Makanan dari Susu Susu dapat diolah menjadi beberapa jenis makanan, seperti yoghurt, keju, dan mentega.
1) Yoghurt

Video: cara pembuatan yoghurt
Yoghurt merupakan hasil fermentasi susu menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Yoghurt lebih mudah dicerna dibandingkan susu asli. Yoghurt sangat baik dikonsumsi karena meningkatkan penyerapan kalsium dan vitamin B, serta mampu meningkatkan kekebalan tubuh. Mudah dicerna dalam lambung dan usus halus.

Video: Cara pembuatan keju Swiss
2) Keju
Keju diproduksi menggunakan metode pengawetan susu yang telah sering dilakukan sejak zaman Yunani dan Romawi Kuno. Keju dibuat dari air susu yang diasamkan dengan memanfaatkan bakteri asam laktat. Adapun proses pembuatan keju sebagai berikut. Susu dipanaskan pada suhu tertentu selama beberapa waktu untuk membunuh bakteri berbahaya (proses pasteurisasi).
Setelah itu, dimasukkan bakteri asam laktat, misal Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus, untuk mengubah gula susu (laktosa) menjadi asam susu (asam laktat). Setelah itu, ditambahkan campuran enzim dengan kandungan utama kimosin (renin) untuk menggumpalkan susu sehingga terbentuk dadih susu. Bagian yang cair (whey) dipisahkan. Bagian yang padat (dadih) diperas dan dipadatkan.
Selanjutnya, dadih diberi garam dan dibiarkan agar terjadi pematangan. Keju digolongkan berdasarkan kepadatannya. Kepadatan keju dipengaruhi oleh kelembapan. Makin kecil kelembapannya, makin besar kemampatan keju sehingga keju semakin keras. Kepadatan keju ini juga dipengaruhi oleh mikrobia yang digunakan untuk fermentasi. Propioni bacterium digunakan untuk produksi keju keras, Penicillium roqueforti untuk keju setengah lunak, dan Penicillium camemberti untuk keju lunak. Enzim dari mikrobia ini akan mencerna protein dan lemak dadih menjadi asam amino dan asam lemak serta menambah aroma dan cita rasa.
3) Mentega/ Margarine

Video: Pembuatan Margarine
Mentega dibuat dari krim susu dengan memanfaatkan bakteri Streptococcus lactis. Krim susu terus diaduk sampai tetesan-tetesan mentega yang berlemak memisah dari cairannya.

Daftar Pustaka:
  • Campbell, N.A. 1997. Biology. Fourth Edition. California: The Benjamin/Cummings Publishing Company Inc.
  • Campbell, N.A., et al. 2006. Biology Concepts & Connections. California: The Benjamin/Commings Publishing Company
  • Glenn, dan Susan T. 1987. New Understanding Biology for Advance Level. Fourth Edition. United Kingdom: Stanley Thorns (Publisher) Ltd.
  • Gutman, B.S. 1999. Biology. New York: Mc Graw Hill.
  • Muhammad Luthfi H, Syafi'ah I., dkk. Pegangan Guru Biologi Kelas IX. Klaten: PT Intan Pariwara

0 komentar