Sulfur tergabung hampir dalam semua protein yang merupakan unsur esensial bagi makhluk hidup. Sulfur terdapat dalam bentuk sulfur anorganik, sulfur direduksi oleh bakteri menjadi sulfida dan bentuk sulfur dioksida atau hidrogen sulfida. Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk sulfat (SO4). Perpindahan sulfat terjadi melalui proses rantai makanan, lalu semua mahluk hidup mati dan akan diuraikan komponen organiknya oleh bakteri. Beberapa jenis bakteri terlibat dalam daur sulfur, antara lain Desulfomaculum dan Desulfibrio yang akan mereduksi sulfat menjadi sulfide dalam bentuk hydrogen sulfide (H2S) kemudian H2S digunakan bakteri fotoautotrof anaerob seperti Chromatium dan melepaskan sulfur dan oksigen. Sulfur dioksida menjadi sulfat oleh bakteri kemolitotrop seperti Thiobacillus (Ramli, 1989:79).
Perhatikan video siklus Sulfur berikut:
Siklus sulfur di mulai dari dalam tanah, yaitu ketika ion-ion sulfat di serap oleh akar dan di metabolisme menjadi penyusun protein dalam tubuh tumbuhan. Ketika hewan dan manusia memakan tumbuhan, protein tersebut akan berpindah ketubuh manusia. Dari dalam tubuh manusia senyawa sulfur mengalami metabolisme yang sisa-sisa hasil metabolisme tersebut diuraikan oleh bakteri dalam lambung berupa gas. Salah satu zat yang terkandung dalam gas tersebut adalah sulfur. Semakin besar kandungan sulfur dalam gas maka gas akan semakin bau.
Batu bara dan minyak bumi mengandung sulfur dan pembakarannya membebaskan sulfur dioksida ke atmosfer. Sulfur terjadi akibat dari proses terjadinya pembakaran bahan bakar fosil, batu bara, atau terjadi akibat adanya aktifitas gunung berapi, lalu asapnya akan naik ke atmosfer. Udara sulfur oksida itu akan berada diawan yang menghidrolisis air membentuk H2SO4, awan akan mengalami kondensasi yang akhirnya menurunkan hujan yang dikenal dengan hujan asam. Air hujan itu akan masuk kedalam tanah yang akan diubah menjadi sulfat yang sangat penting untuk tumbuhan. Sulfat hanya terdapat dalam bentuk anorganik (SO4), sulfat ini yang mampu berpindah dari bumi atau alam ke tubuh tumbuhan melalui penyerapan sulfat oleh akar (Kimbal, 1989:998). Sulfur dapat menjadi bahan pencemar yaitu pencemaran air dan udara.
Gambar Siklus Sulfur
Udara yang tercemar Sulfur Oksida (SOx) menyebabkan manusia akan mengalami gangguan pada sistem pernafasan karena gas SOx yang mudah menjadi asam tersebut menyerang selaput lendir pada hidung, tenggorokan, dan saluran nafas yang lain sampai ke paru-paru. (Kimball, 1989:988-989).
Udara yang tercemar Sulfur Oksida (SOx) menyebabkan manusia akan mengalami gangguan pada sistem pernafasan karena gas SOx yang mudah menjadi asam tersebut menyerang selaput lendir pada hidung, tenggorokan, dan saluran nafas yang lain sampai ke paru-paru. (Kimball, 1989:988-989).
SUMBER:
Campbell, N.A., et al. 2006. Biology Concepts & Connections. California: The Benjamin/Commings Publishing Company
Fictor F. P. &Moekti A.(2009). Praktis belajar biologi 2 untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Nasional
Raven & Johnson. (1986). Biology. Fourth Edition. New York: WBC/McGraw-Hill Companies, Inc.
Mader, S. Sylvia. (1995). Biology: Evolusi, Kepelbagaian dan Persekitaran. Kualalumpur: Wm. C. Brown Publisher.
Read more: http://zonabiokita.blogspot.com/2016/03/siklus-karbon.html#ixzz43aqKKWhk
Fictor F. P. &Moekti A.(2009). Praktis belajar biologi 2 untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Nasional
Raven & Johnson. (1986). Biology. Fourth Edition. New York: WBC/McGraw-Hill Companies, Inc.
Mader, S. Sylvia. (1995). Biology: Evolusi, Kepelbagaian dan Persekitaran. Kualalumpur: Wm. C. Brown Publisher.
Read more: http://zonabiokita.blogspot.com/2016/03/siklus-karbon.html#ixzz43aqKKWhk
0 komentar