Siklus Air



Air sangat penting dibutuhkan bagi organisme hidup. Semua kehidupan langsung tergantung pada keberadaan air, karena tubuh sebagian besar organisme terutama terdiri dari substansi ini (Raven, 1986:1112). Hanya sebagian kecil saja air berada dalam tubuh organisme dibandingkan ketersediaan air di bumi. Menurut Campbell et al.  (2002:396), air berkontribusi langsung bagi kelestarian makhluk hidup lingkungan, pergerakan air berperan dalam mentransfer zat-zat lain dalam beberapa siklus biogeokimia.

Siklus air digerakkan oleh energi matahari, dan sebagian besar terjadi di antara lautan (menutupi tiga perempat dari permukaan bumi) dan atmosfer melalui penguapan (evaporasi) dan curah hujan (presipitasi). Jumlah air yang menguap dari lautan melebihi presipitasi di atas lautan, dan kelebihan uap air dipindahkan oleh angin ke daratan. Di atas permukaan daratan, presipitasi melebihi evaporasi dan transpirasi, yaitu hilangnya air melalui evaporasi pada tumbuhan. Tumbuhan memperoleh air dari tanah secara terus menerus. hewan memperoleh air berasal dari tumbuhan atau hewan lain yang dimakan (Raven 1986:1112).

Perhatikan video siklus air berikut:

Campbell et al. (2002:396) menyatakan bahwa aliran permukaan dan air tanah dari darat akan menyeimbangkan aliran bersih uap air dari lautan ke daratan. Siklus air berbeda dari siklus lainnya karena sebagian besar aliran air melalui ekosistem terjadi melalui proses fisik, bukan proses kimia. Selama evaporasi, transpirasi, dan presipitasi, air memeprtahankan bentuknya sebagai H2O.  Suatu pengecualian yang penting secara ekologis (meskipun tidak secara kuantitatif) adalah perubahan air secara kimia selama proses fotosntesis.

Sumber:


Campbell, N.A., et al. 2006. Biology Concepts & Connections. California: The Benjamin/Commings Publishing
      Company
Fictor F. P. &Moekti A.(2009). Praktis belajar biologi 2 untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Nasional 
Raven & Johnson. 1987. Biology. Fourth Edition. New York: WBC/McGraw-Hill Companies, Inc.

0 komentar