Klasifikasi Virus dalam Virologi Medik



Klasifikasi virus berdasar Simtomatologi
Klasifikasi virus pada mulanya didasarkan pada penyakit yang ditimbulkan, hal ini memudahkan bagi klinisi. Namun banyak ahli biologi tidak setuju dengan klasifikasi tersebut karena sering terjadi virus yang sama dapat menyebankan penyakit yang berbeda atau sebaliknya penyakit yang sama disebabkan oleh virus yang berbeda.

A.     Penyakit Sistemik : penyakit menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah, dan berpengaruh pada berbagai organ. Contoh : Vaksinia, campak, rubella, cacar air, demam kuning, dengue, enterevirus, dll.
B.     Penyakit Primer : Virus dapat mencapai organ tertentu memalui aliran darah, saraf perifer, atau jalur lain dan predileksi di organ tertentu.
  1. Penyakit saluran nafas
Influenza, parainfluenza, pneumonia viral, bronkiolitis, faringitis adenovirus, salesma.
  1. Penyakit mata
Konyungtivitis adenovirus, keratokonyungtivitis, herpes dan konyungtiva hemoragik epidemik.
  1. Penyakit kulit atau mukosa
Herpes simpleks tipe 1 (oral) dan tipe 2 (genital), moluskum kontagiosum, kutil herpangina, herpes zoster, dll.
  1. Penyakit susunan saraf
Poliomielitis, meningitis aseptik (polio, koksaki, ekovirus), rabies, ensefalitis yang ditularkan artropoda, herpes simpleks, meningo-ensefalitis, gondong, campak, vaksinia, infeksi virus lambat, dll.
  1. Penyakit kelenjar ludah
Gondong dan sitomegalovirus

  1. Penyakit saluran pencernaan
Rotavirus, virus Norwalk, adenovirus enterik, dll
  1. Penyakit hati
Hepatitis A (H. Infeksiosa), tipeB (hepatitis serum), tipe C, demam kuning, entero virus, herpes virus, virus rubella, dll.
  1. Penyakit lewat hubungan seks
Virus moluskum kontagiosum, herpes simpleks tipe 2, hepatitis B, papiliomavirus, retrovirus: AIDS
Klasifikasi berdasar atas sifat biologi, kimia, fisika :
VIRUS DNA
1.                  Parvovirus
Sangat kecil, ukuran 20 nm, terdiri atas 32 kapsomer, tidak terselubung. Parvovirus bereplikasi hanya pada sel yang membelah. Infeksi virus ini hanya pada manusia.
2.                  Papovavirus
Kecil, 45-53 nm, tahan panas, resisten eter. DNA: untai ganda. Simetri Kubik dengan 72 kapsomer. Pada manusia papiloma (kutil), pada penderita leukoensefalopati multivokal progresif, pada urin penderita cankok ginjal.
    1. Adenovirus
70-90 nm, simetri kubik dengan 252 kapsomer, tidak berselubung, DNA: untai ganda. Terdapat 41 jenis yang menginfeksi manusia: mukosa, limfoid, ada yang dapat menginduksi tumor. Beberapa adenovirus manusia : berkaitan dengan pernapasan akut, faringitis, konyungtivitis, gastroenteritis.
    1. Herpes virus
Diameter nukleokapsid : 100 nm.
DNA : Untai ganda, simetri kubik, 162 kapsomer, selubung berlemak, diameter 150-200 nm. Terdiri dari atas Herpes simpleks 1 dan 2, Varicella zoster, Sitomegalovirus. Virus Epstein Barr (mononukleosis infeksiosa)-----neoplasma pada manusia. Herpes virus 6 dan 7 (limfotropik T)
    1. Poxvirus
Viris berukuran besar, DNA untai ganda (230-400). Berselubung mengandung lemak, mengandung polimerase RNA yang tergantung DNA. Menyebabkan lesi kulit. Sebagian patogen pada manusia : cacar vaksinia, moluskum kontagiosum.
    1. Hepadna virus
Kecil, 42 nm, DNA sebagian beruntai ganda, berselubung lemak. Salah satu anggota virus ini aadlah Hepatitis akut dan kronik, infeksi menetap beresiko menyebabkan kanker hati.

VIRUS RNA
  1. Picornavirus
Kecil 20-30 nm, resisten eter, RNA untai tunggal, simetri kubuk. Infeksi pada manusia : rhinovirus (lebih dari 100 serotipe, menyebabkan salesma)dan enterovirus (polio koksakie, ekovirus). Rhinovirus: tidak tahan asam, enterovirus: tahan asam.
  1. Kalisivirus
Mirip pikornavirus (35-39 nm), genom untai tungga RNA positif sense Patogen manusia: Norwalk, penyebab gastroenteritik akut epidemik, virus lain: menginfeksi kucing & primata singa laut.
  1. Reovirus
Sedang (60-88 nm), resisten eter, RNA untai ganda bersegmen, simetri kubik. Rotavirus, demam colorado.
  1. Arbovirus
Diameter lebih dari 350 nm. Memiliki siklus hidup kompleks, Artropoda sebagai vektor, dengan cara gigitan virus ditularkan pada hospes (mamalia, manusia, burung, ular). Contoh: dengue, demam kuning, ensefalitis. Meliputi: Toga, Flavi, Bunya, Rhabdo, Arena. Reovirus.
  1. Togavirus
Patogen Manusia: RUBELA. Berselubung lemak, peka eter. Memiliki geom beruntai tunggal, 50-70 nm.
  1. Flavivirus
Berselubung virion mature dalam E.R Diameter 45-50 nm, termasuk: virus demam kuning. Untai tunggal, sebagian besar angotanya ditularkan melalui artropoda (virus hepatitis C-belum diketahui vektornya).


  1. Areanvirus
Berselubung, genom: RNA, beruntai tungga. Ukuran 50-300 nm. Dapat ditemukan didaerah tropis Amerika, penyebab demam lassa Afrika. Arenavirus patogen pada manusia dan hewan mengerat.
  1. Rhabdovirus
Virion berselubung, 75-180 nm seperti peluru. Memiliki selubung berduri, RNA beruntai tungga, patrikel dibentuk melaui pertunasan dari selaput sel. Contoh: virus Rabies.
  1. Retrovirus
Berselubung, diameter 90-120 nm. Virion mengandung ensim DNA-transkriptase Virus bereplikasi dari salinan DNA-provirus. Contoh virus penyebab sindroma immunodefisiensi (AIDS).
  1. Bunyavirus
Partikel sferik, 90-100 nm. Terselubung didapat dengan pertunasan/ budding Apparatus golgi. Hospesnya merupakan penyebab: Demam hemoragik, neuropati, sindroma paru yang berat. Contoh: Hantavirus: pada hewan mengerat, sebagian ditularkan lewat Artropoda.
  1. Orthomiksovirus
Ukuran sedang, berselubung mengandung genom RNA bersegmen, untai tunggal, simetri heliks. Bagian permukaan mempunyai tonjolan yang beraktivitas hemaglutinim atau neuromidase. Contoh : virus influenza: bersegmen memberi peluang penyusunan ulang materi genetik secara cepat. Bila 2 macam virus menginfeksi sel yang sama, maka variasi alami akan tinggi.
  1. Paramiksovirus
Mirip Orthomiksovirus, hanya ukurannya lebih besar 150-300 nm. Gena beruntai tunggan tidak bersegmen contoh : virus Gondong, Campak, parainfluenza, V. sinsial pernafasan. Virus ini secara genetik stabil.
  1. Coronavirus
Berselubung, 80-160 nm, mengandung RNA beruntai tunggal. Mempunyai tonjolan seperti daun bunga. Dapat diisolasi dari salesma. Contoh : Torovirus, penygastroenteritis.
  1. Deltavirus
Hepatitis delta virus (HDV) merupakansatu-satunya anggotanya merupakan virus berselubung dengan nukleokapsid heliks. Genom RNA tunggal, polaritas negatif. Merupakan virus cacat karena hanya bereplikasi bila terdapat Hepatitis B (HBV) pada sel yang sama. HBV diperlukan karena mengkode antigen permukaan Hepatitis B yang berperan sebagai protein selubung HDV. Genom RNA HDV hanya mengkode satu protein yang merupakan bagian internal core disebut antigen delta.


Sumber:
Kuliah Dr. Ning Rintiswati
Depertemen Mikrobiologi Medik, FK UGM

0 komentar