Beberapa kingdom yang eukariota, memiliki ciri masing-masing. Berdasarkan table 1, fungi berdasarkan tipe pengambilan nutrisi lebih mirip dengan animalia pada terutama tingkat rendah seperti cacing. Demikian juga protozoa yang sebenarnya lebih condong kemiripannya dengan animalia. Tipe pengambilan nutrisi dengan chemoheterotrof merujuk organisme yang membutuhkan senyawa organic untuk memenuhi kebutuhan energy dan sumber karbon (Campbell, et al, 2009).
Contoh Fungi Basidiomycota
Seyawa organic tersebut diperoleh dari organisme lain untuk metabolisme menghasilkan energy dan mendapatkan karbon sebagai penyusun tubuh yang utama dari jaringan tubuh fungi. Nutrisi yang diambil oleh fungi berupa selulosa, glukosa, lignin, protein, dan senyawa pati dari organisme lain. Fungi hidup sebagai saprofit dengan mengkonsumsi bahan-bahan organik dari hewan atau tumbuhan yang mati. Fungi juga hidup sebagai parasit dalam jaringan hewan dan tumbuhan yang hidup. Proses pengambilan dan penguraian bahan organic di lingkungan dilakukan dengan melepaskan enzim ke lingkungannya, sehingga molekul bahan organic diubah menjadi lebih sederhana dan nutrisinya dapat diserap ke dalam sel (Moore, 1982).
Tabel 1
Fungi | Algae | Protozoa | Helminths (cacing) | |
Kingdom | Fungi | Protista* | Protista* | Animalia |
Tipe pengambilan nutrisi | Chemoheterotroph | Photoautotroph | chemoheterotroph | Chemoheterotroph |
Multiseluler | Semua kecuali yeast (ragi) | Beberapa jenis | Tidak ada | Semua |
Organisasi seluler | Uniseluler, berbentuk filamen dan berbentuk cendawan | Uniseluler, koloni, berbentuk filament, berupa jaringan | Uniseluler | Jaringan dan organ |
Metode mendapatkan nutrisi | Absorptive | Difusi | Absorptive, mencerna menggunakan sitosom | Mencerna dengan memasukkannya lewat mulut |
Karakterstik ditunjukkan dengan | Spora seksual dan aseksual | Pigmen/warna | Motil, beberapa membentuk krista | Beberapa memiliki siklus hidup yang rumit |
Pembentukan embrio | Tidak ada | Tidak ada | Tidak ada | Ada |
Sumber: Microbiology: an introduction / Gerard J. Tortora, Berdell R. Funke, Christine L. Case. - 10th ed. 2010.
Oragnisasi seluler fungi berupa uniseluer seperti yeast, juga ada jenis fungi berfilamen dan berbentuk cendawan. Sedangkan eukariotik yang lain seperti alga membentuk koloni, berfilamen dan berupa jaringan. Protozoa layaknya hewan akan berbentuk uniseluler dan animalia sebagai hewan multiseluler memiliki jaringan dan organ. fungi dalam pengelompokan eukariota memang masih tergolong hewan yang sederhana.
Fungi juga masih sangat sederhana dalam tampilan selama siklus hidup dan pembentukan embrio. siklus hidup ditunjukkan dengann pembentukan spora seksual dan aseksual. Embrio disebutkan tdak ada, karena gamet yang sesungguhnya belum terbentuk. Hewan merupakan bentuk siklus hidup yang kompleks dengan pembentukan gamet. Eukariotik yang lain seperti Protista mewujudkan diri menjadi krista dan adanya alga yang dibedak-bedakan berdasarkan pigmennya. Di sini tampak bahwa setiap kingdom makhluk hidup yang pada dasarnya sama-sama eukariota memiliki keunikan masing-masing sehingga dapat dikaji terpisah dalam kelompok-kelompoknya.
Ketika ingin membuat sebuah perbandingan antara fungi dan bakteri juga dijumpai keunikan. Sebagai sesame Secara organisasi hidupnya, fungi dan bakteri memiliki keunikannya tersendiri seperti yang ditunjukkan oleh table 2.
Tabel 2
Fungi | Bakteri | |
Tipe sel | Eukariotik | Prokariotik |
Membrane sel | Ada sterol | Tidak ada sterol |
Dinding sel | Glukan, mannans, kitin (tidak ada peptidoglikan) | Peptidoglikan |
Spora | Spora reproduktif berupa spora aseksual dan seksual | Endospora (bukan untuk reproduksi), beberapa menghasilkan spora aseksual |
Metabolism | Terbatas pada heterotrof, aerobic, dan pakultatif anaerobic | Heterotrof, autotrof, aerobic, fakultatif anaerobic, anaerob. |
Cirri umum yang dimiliki jamur yang membedakannya dengan jenis mikrobia lain. Ada juga jenis jamur tidak sejati (oomycota), eumycota jamur sesungguhnya karena keberadaan kitin.
0 komentar