Kelelawar, Mammalia terbang yang Tanggguh

Sejarah Kelelawar

Kelelawar sudah dikenal masyarakat Indonesia secara luas, terbukti dari adanya berbagai nama yang diberikan kepada kelelawar local dari berbagai daerah. Di Indonesia bagian timur, kelelawar disebut paniki, niki atau lawa. Orang Sunda menyebutnya kampret, lalai. Orang Jawa menyebutnya lowo, lawa, codot. Suku Dayak Kalimantan menyebutnya cecadu, kusing. Orang Lombok menyebutnya bukal.

 

kelelawar malam

Gambar: kelelawar dengan cara tidurnya yang unik


Kelelawar pertama yang diketahui diberi nama Icaronycteris, hidup di Amerika Utara dan memiliki lebar sayap sepanjang 37 cm. Sayapnya pendek dan lebar. Pada awalnya keleawar tidak memiliki kemampuan navigasi untuk melakukan maneuver di kegelapan. Kemampuan maneuver itu mungkin berkembang setelah kelelawar bisa terbang, hal ini terlihat dari fosil kelelawar yang masih primitif dan ditemukan di Wyoming, AS. Kelelawar itu diperkirankan hidup sekitar 52 juta tahun lalu. Dilihat dari tulang-belulangnya kelleawar tersebut sudah dapat terbang namun hewan itu tidak memiliki tulang yang berfungsi dalam proses navigasi berbasis gelombang suara (echolocathion).

 

Sejauh ini semua fosil kelelawar yang pernah ditemukan memiliki kemampuan terbang dan ekolokasi. Para peneliti hewan masih memperdebatkan sejak kapan kemampuan tersebut muncul.
Temuan kelelawar tanpa ekolokasi ini dilaporkan Nancy Simmons, kepala divisi vertebrata meseum sejarah nasional Amerika, New York dan timnya dalam jurnal Nature edisi terbaru.

 

Kelelawar, Sang Pemburu Malam
Kelelawar merupakan salah satu anggota mamalia (hewan yang menyusui anaknya dan berkembang biak dengan cara melahirkan). Kelelawar termasuk dalam ordo Chiroptera. Chiroptera berasal dari bahasa Yunani, cheir yang berarti tangan dan pteros yang berarti selaput atau dapat diartikan sebagai sayap tangan. Sayap pada kelelawar berbeda dengan sayap pada burung hal ini disebabkan karena kaki depan kelelawar bermodifikasi sebagai sayap.

 

Taksonomi Kelelawar

teksonomi kelelawar

 

Jenis-jenis Kelelawar
Saat ini tercatat 1.111 jenis kelelawar yang tersebar hampir diseluruh dunia. Jenis kelelawar yang sudah diketahui di Indonesia.

b. Kelelawar pemakan serangga (Microchiroptera) terdiri atas 133 jenis, memiliki ukuran tubuh
yang lebih kecil dengan kisaran bobot tubuh antara 2-196 g, berukuran kecil, memiliki struktur
telinga yang kompleks.


G. Ukuran Kelelawar
Ukuran kelelawar dibagi menjadi 3 kategori yaitu besar (B), sedang (S), dan kecil (K).
Jenis Megachiroptera:
a. Ukuran kecil : panjang tubuh antara 0-55mm
b. Ukuran sedang : panjang tubuh antara 55-110mm
c. Ukuran besar : panjang tubuh > 110mm

 

megachiroptera

 

enis Microchiroptera
a. Ukuran kecil : panjang tubuh antara 0-45mm
b. Ukuran sedang : panjang tubuh antara 45-90mm
c. Ukuran besar : panjang tubuh > 90mm

 

microchiroptera
Jenis microchiroptera

0 komentar