Al Asmai: Pelopor Zoologi dan Konservasi Hewan

Kehidupan
Abdulmalik bin Quraib Al-Asma'i atau dipanggil Al Asma’i, lahir di Basra pada tahun 740. Ia merupakan seorang ahli sastra Arab sekaligus ilmuwan bidang zoologi, botani, dan konservasi hewan. 


Sebagai orang Arab, tentu Al-Asma’i sangat dekat dengan kuda dan unta sebagai kendaraan padang pasir. Kedekatan itu membangkitkan minat Al Asma’i untuk memelajari tentang kuda dan unta lebih jauh. Minat Al Asma’i dalam pemuliaan serta peternakan kuda dan unta mendorong kepada hasil kerja ilmiah yang sistematik. Tak heran, karena di abad ke-7 itu atmosfer keilmuan bangsa Arab sedang berada pada titik kulminasinya.
Ketika pemerintahan khalifah Umayyah, klasifikasi dan sifat hewan serta tumbuhan dikaji dan dicatat oleh beberapa ilmuwan. Saat itulah penelitian ilmiah AL-asma’i mendapat perhatian dari para ilmuwan dari khalifah. Kajian-kajian Al Asma’i tetap dipergunakan bahkan hingga abad ke 9 dan 10.
Karya-karyanya
Seperti ilmuwan-ilmuwan Arab lainnya, karya dan biografi Al Asma’i banyak yang tidak terdeteksi keberadaannya. Beberapa diantara karyanya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Latin, dan Italia. ‘Abdul Malik ibn al-Quraib al-Asma’i ialah orang pertama di masanya yang mempelajari ilmu alam dan zoologi (ilmu hewan). Beberapa buah pikirannya adalah mengupas tentang hewan, antara lain:
  1. Kitab Al-Khayhl yang mempelajari tentang kuda. Selain itu ada juga yang bernama
  2. Kitab Al-Ibil yang membahas tentang unta,
  3. Kitab As-Sha tentang kambing, dan
  4. Al-Wuhush tentang hewan liar (Etologi) lebah[1].
  5. Kitab Khalq Al- Insan yang mengkajii tentang manusia. ( Abdul malik tercatat sebagai orang pertama yang mempelajari manusia di zamannya). Buku ini berisi tentang anatomi manusia. Hal ini membuktikan pengetahuannya yang mendalam dan luas mengenai bidang tersebut.
  6. Kitab Al-Asma’i yang menjadi rujukan ilmuwan di Austria pada paruh kedua pada abad ke -19 M.
Ketertarikan pada peternakan kuda dan unta merupakan alasan tersusunnya karya ilmiah yang sistematis oleh ilmuwan Arab ini, ketika abad ke-7. Selama kekhalifahan Umayyah, perilaku dan klasifikasi hewan dan tanaman dipelajari dan dicatat sungguh-sungguh oleh beberapa petugas. Maka, selain dikenal sebagai ahli zoologi dan etologi, Al Asma’i juga dikenal sebagai tokoh klasifikasi tumbuhan, terutama tanaman herba untuk obat.

[1] Inspirasi Al Asma’i memelajari lebah berasal dari Al Quran yang menyampaikan karakter luar biasa dari lebah. (Al Quran surat An Naml -- lebah)

0 komentar