Struktur Sel Telur (Ovum) pada Manusia

Sitoplasma sel telur mengandung semua materi yang dibutuhkan untuk mengawali hidup yaitu protein, ribosom dan tRNA, mRNA untuk 25.000-50.000 protein yang berbeda, diantaranya adalah protein untuk faktor morfogenetik dan pelindung terhadap senyawa kimia. Sintesis RNA sel telur berlangsung selama perkembangan sel telur itu sendiri (Gilbert, 2000).


Sel telur mamalia berada pada tahap oosit sekunder dikelilingi oleh sel-sel folikel yang sering disebut kumulus yang ikut diovulasikan bersama sel telur. Dibawah sel-sel kumulus terdapat matriks ekstraseluler yang mengeliling sel teluryaitu zona pelusida atau juga sering disebut carona radiata. Di bawah membrane plasma sel telur terdapat sitoplasma yang menyerupai gel yang disebut kortek Kortek mengandung molekul aktin globular yang tinggi kosentrasinya. Molekul aktin ini yang nantinya selama fertilisasi akan membentuk mikrofilamen.

Mikrofilamen berperan pada pembelahan sel dan membentuk juluran kearah luar sel telur yang disebut mikrovili. Mikrovili berperan dalam membantu penetrasi sperma ke dalam sel telur. Di bawah kortek terdapat kortikal granul yang kaya akan enzim proteolitik, mukopolisakarida, glikoprotein adhesif dan protein hialin. Enzim dan mukopolisakarida aktif dalam menghambat penetrasi sperma lain setelah ada satu sperma yang berikatan dengan sel telur, sedangkan glikoprotein adhesif dan protein hialin berperan dalam mendukung terjadi cleavage pertama pada stadium blastomer (Gilbert, 2000).

                                                          video: pembentukan sel ovum
  
Sumber:

Carlson,  Bruce  M.  (1988). Patten's Foundations   of   Embryology.  Fifth Edition. Mc Graw Hill Book Company. New York.

Gilbert,  S.  F.  (2000).  Developmental  Biology.  4-th.  Edition.  Sinauer  Association Inc., Massachusetts.  

0 komentar