Mengenal Transplantasi Ginjal

Transplantasi ginjal merupakan suatu metode terapi ginjal dengan cara ”memanfaatkan” ginjal sehat melalui prosedur pembedahan. Ginjal sehat dapat berasal dari individu yang masih hidup (donor hidup) atau pendonor yang baru saja meninggal (donor kadaver). Ginjal cangkokan ini selanjutnya akan mengambil alih fungsi kedua ginjal yang sudah rusak. Ginjal lama walaupun sudah tidak banyak berfungsi tetap berada pada posisinya semula, tidak dibuang, kecuali jika ginjal lama menimbulkan komplikasi infeksi atau tekanan darah tinggi.

 

transplantasi ginjal

 

Bagaimana Cara Kerja Transplantasi Ginjal?
Prosedur bedah transplantasi ginjal membutuhkan waktu antara tiga sampai enam jam. Ginjal baru
ditempatkan pada rongga perut bagian bawah (dekat daerah panggul) agar terlindung oleh tulang panggul.Pembuluh nadi (arteri) dan pembuluh darah balik (vena) dari ginjal baru ini dihubungkan ke arteri dan vena tubuh. Dengan demikian, darah dapat dialirkan ke ginjal sehat untuk disaring. Ureter (saluran kemih) dari ginjal baru dihubungkan ke kantong kemih agar urine dapat dialirkan keluar.

Siapa saja yang dapat menjalani transplantasi ginjal?
Transplantasi ginjal belum tentu dapat dilakukan untuk semua kasus penyakit ginjal kronik. Individu dengan kondisi, seperti kanker, infeksi serius, atau penyakit kardiovaskular (pembuluh darah jantung) tidak diperkenankan menerima transplantasi ginjal. Hal ini karena tingkat kegagalan transplantasi ginjal cukup tinggi.

Pasca Transplantasi Ginjal
Transplantasi ginjal dinyatakan berhasil jika ginjal tersebut dapat bekerja sebagai penyaring darah
sebagaimana layaknya ginjal sehat. Jika demikian, pasien tidak memerlukan tindakan dialisis (cuci darah).

Oleh karena ginjal baru ini bukan merupakan ginjal yang berasal dari tubuh pasien sendiri, maka ada kemungkinan terjadi reaksi tubuh untuk menolak benda asing tersebut.Untuk mencegah terjadinya reaksi penolakan, pasien perlu mengonsumsi obat-obat anti-rejeksi atau imunosupresan setelah menjalani transplantasi ginjal. Obat-obat imunosupresan bekerja dengan jalan menekan sistem imun tubuh sehingga mengurangi risiko terjadinya reaksi penolakan tubuh terhadap ginjal cangkokan.Namun obat ini menimbulkan efek samping seperti wajah menjadi bulat, berjerawat atau tumbuh rambut-rambut halus pada wajah, dan mengakibatkan peningkatan berat badan.

0 komentar