Mungkin Anda sering mendengar tentang penyakit kista dalam artikel media massa atau media elektronik, tetapi ternyata banyak wanita yang belum mengetahui apa sebenarna kista dan bagaimana ciri-ciri penyakit ini. Penyakit kista adalah akumulasi cairan atau bahan setengah padat yang berada dalam suatu kantung. Penyakit kista tidak hanya terjadi di organ reproduksi, melainkan dapat menyerang organ tubuh lain seperti ginjal atau hati.
Penyakit kista umumnya menyerang wanita dan menyerang wanita yang sudah mendapatkan menstruasi. Penyakit kista ovarium adalah salah satu jenis penyakit kista di mana terdapat kantung yang berisi cairan atau setengah padat yang berkembang di dalam atau pada permukaan ovarium.
Secara anatomi, wanita memiliki 2 buah ovarium yang terletak pada sisi kanan dan kiri rahim. Bentuk dan ukuran ovarium sebesar kacang almond. Setiap bulan wanita menghasilkan sel telur yang berkembang dan dilepaskan dalam siklus bulanan atau menstruasi. Kista yang berkembang dalam ovarium umumnya berjenis Cystadenomas.
Kista jenis Cystadenomas berkembang dari jaringan ovarium dan berisi cairan yang encer atau berbahan lendir. Jenis kista ini dapat berkembang pesat di dalam ovarium.
Oleh karena itu, tak heran bila kebanyakan penyakit kista ovarium berkembang akibat adanya gangguan dari fungsi normal dan siklus bulanan menstruasi. Pemeriksaan untuk mengetahui ada tidaknya penyakit kista hanya dapat dilihat dengan menggunakan USG (ultrasonography), sinar x-ray, atau CT scan.
Dilansir dari Meetdoctor.com, berikut beberapa penyebab penyakit kista:
- Infeksi.
- Tumor
- Peradangan kronis.
- Faktor genetik
- Cacat sejak janin
Sayangnya, penyakit kista sering kali tidak disadari penderitanya. Hal ini bisa disebabkan ketidaktahuan penderita mengenai ciri-ciri penyakit kista sehingga keberadaan kista baru diketahui saat ukurannya sudah semakin besar. demikain kata dr. Aria Wibowo dari Meetdoctor. Berikut ini beberapa ciri-ciri penyakit kista yang patut Anda ketahui:
1. Nyeri panggul di mana rasa nyeri bisa menyebar ke punggung bawah hingga paha.
2. Nyeri panggul sesaat sebelum menstruasi datang atau saat akan berakhir.
3. Nyeri panggul saat berhubungan badan.
4. Nyeri saat buang air besar atau adanya tekanan pada perut.
5. Mual, muntah, dan nyeri payudara seperti yang dialamipada saat kehamilan.
6. Perut merasa penuh atau begah.
7. Tekanan pada kandung kemih yang menyebabkan sering buang air kecil.
Pada beberapa kasus, kista ovarium sering ditemukan saat kehamilan. Biasanya, hal ini diketahui saat pemeriksaan rutin yang menggunakan USG. Biasanya kista ovarium pada kehamilan masih dalam kondisi yang jinak dan tidak memerlukan tindakan bedah.
Indikasi untuk bedah mungkin dilakukan jika kista mulai ganas dan bisa mengakibatkan komplikasi akut pada kehamilan. Dokter pun akan terus memantau kehamilan jika terjadi kista.
Walaupun tidak ada cara untuk mencegah penyakit kista ovarium, namun Anda bisa melakukan pemeriksaan panggul secara rutin untuk mencegah terjadinya pertumbuhan kista pada ovarium. Selain itu, Anda pun harus memperhatikan siklus bulanan atau menstruasi untuk mengetahui kemungkinan ada tidaknya kista.
1. Nyeri panggul di mana rasa nyeri bisa menyebar ke punggung bawah hingga paha.
2. Nyeri panggul sesaat sebelum menstruasi datang atau saat akan berakhir.
3. Nyeri panggul saat berhubungan badan.
4. Nyeri saat buang air besar atau adanya tekanan pada perut.
5. Mual, muntah, dan nyeri payudara seperti yang dialamipada saat kehamilan.
6. Perut merasa penuh atau begah.
7. Tekanan pada kandung kemih yang menyebabkan sering buang air kecil.
Pada beberapa kasus, kista ovarium sering ditemukan saat kehamilan. Biasanya, hal ini diketahui saat pemeriksaan rutin yang menggunakan USG. Biasanya kista ovarium pada kehamilan masih dalam kondisi yang jinak dan tidak memerlukan tindakan bedah.
Indikasi untuk bedah mungkin dilakukan jika kista mulai ganas dan bisa mengakibatkan komplikasi akut pada kehamilan. Dokter pun akan terus memantau kehamilan jika terjadi kista.
Walaupun tidak ada cara untuk mencegah penyakit kista ovarium, namun Anda bisa melakukan pemeriksaan panggul secara rutin untuk mencegah terjadinya pertumbuhan kista pada ovarium. Selain itu, Anda pun harus memperhatikan siklus bulanan atau menstruasi untuk mengetahui kemungkinan ada tidaknya kista.
0 komentar