Proses fertilisasi ditandai dengan bertemunya sel sperma dan ovum |
Fertilisasi merupakan proses peleburan dua sel gamet yang berbeda untuk menyatukan kumpulan kromosom haploid (n) dari dua indvidu menjadi sel diploid tunggal yang disebut zigot. Peleburan ini meliputi peleburan inti (genom) dan sitoplasma. Selain itu fertilisasi juga berfungsi untuk mengaktivasi sel telur untuk mengawali reaksi metabolik yang memicu perkembangan embrio (Campbell at al.,2004). Fertilisasi pada mamalia merupakan fertilisasi internal, artinya proses fertilisasi berlangsung di dalam tubuh khususnya pada saluran reproduksi betina. Selama berada dalam reproduksi betina, sperma banyak mengalami motilitas. Hal ini terjadi karena sel sperma berinteraksi dengan sekresi yang dihasilkan oleh saluran reproduksi betina. Peningkatan kemampuan motilitas sperma tersebut disebut dengan kapasitasi, dimana pada manusia memerlukan waktu 6 jam (Gilbert,2000).
Pada mamalia proses fertilisasi terjadi dalam beberapa tahap, yaitu (1) Kontak dan pengenalan sel telur dan sperma, (2) Penetrasi spermatozoon kedalam ooplasma, (3) Penggabungan/fusi materi genetik gamet jantan dan betina, dan (4) Aktivasi reaksi metabolik sel telur untuk memeulai perkembangan embrio (Gilbert,2000).
Sumber:
Carlson, Bruce M. (1988). Patten's Foundations of Embryology. Fifth Edition. Mc Graw Hill Book Company. New York.
Gilbert, S. F. (2000). Developmental Biology. 4-th. Edition. Sinauer Association Inc., Massachusetts.
Sumber:
Carlson, Bruce M. (1988). Patten's Foundations of Embryology. Fifth Edition. Mc Graw Hill Book Company. New York.
Gilbert, S. F. (2000). Developmental Biology. 4-th. Edition. Sinauer Association Inc., Massachusetts.
0 komentar