Filsafat Ilmu Biologi

plato socrates aristotle

Sejak Renaissance bergulir di Eropa pada abad ke-18, muncullah para ilmuwan yang menggeluti bidang-bidang ilmu alam dan filsafat natural. Kegiatan eksperimen yang dilakukan melalui serangkaian metode ilmiah, berkembang pesat dengan penemuan atau pemikiran di bidang ilmu alam, teknologi, juga seni. Perkembangan yang sangat cepat terutama terjadi pada akhir abad ke - 19 dan masa selanjutnya. Berikut cabang-cabang ilmu pengetahuan yang berkembang hingga saat ini.

 

Ilmu alam (natural) mulai berkembang sejak Aristoteles pada pertegahan abad ke-4 SM, memperkenalkan dasar-dasar taksonomi, mengelompokkan hewan berdarah dan tidak berdarah seperti ikan, Mamalia, burung, Reptil, dan Amfibi. Hewan tidak berdarah merupakan hewan-hewan kecil, seperti udang-udangan, Cephalopoda, serangga, dan Testacea. Selain itu, Aristoteles juga menemukan bahwa hewan memiliki paru-paru, bernafas dengan udara, berdarah panas, dan menghasilkan keturuanan. Selain itu, ia juga menemukan ilmu tentang reproduksi dan hereditas, termasuk teori Abiogenesis atau generatio spontanea.

 

Pada abad ke-17, mikroskop ditemukan oleh Leeuwenhoek. Penemuan ini menjadi awal munculnya pengetahuan Biologi yang bersifat mikroskopis seperti mikroorganisme. Penemuan ini juga melahirkan cabang ilmu biologi baru yang bersifat mikroskopis, seperti Embriologi dan Mikrobiologi. Tokoh-tokoh yang berpengaruh di pada saat itu diantaranya ialah Roobert Hooke, Fransisco Redi, Lazzaro Sapallanzani, dan Louis Pasteur. Pada abad ke-17 dan 18, John Ryan dan Corolus Linnaeus mengusulkan suatu sistem klasifikasi yang bersifat universal yang berlaku untuk hewan dan tumbuhan. Sistem inilah yang menjadi rujukan sistem klasifikasi modern.

 

Kata Biologi diperkenalkan di Jerman pada tahun 1800, lalu dipopulerkan oleh Jean-Baptis de Lamarck dari Perancis. Ilmu biologi banyak berkembang pada abad ke-19, dengan ilmuwan menemukan bahwa organisme memiliki karakteristik pokok. Biologi kian merupakan subyek pelajaran sekolah dan universitas dai seluruh dunia.

 

Perkembangan biologi sains sampai abad ke-20 dimulai dengan berkembangnya ilmu Biologi Molekuler dan teknik rekayasa. Ilmu yang berkembang merupakan cabang atau ilmu yang saling terkait dengan disiplin ilmu yang lain. Contohnya sebagai berikut:

 

1). Biologi sel dan embriologi yang mulai berkembang pada tahun 1895. Tokoh-tokohnya antara lain Charles Overton, Irving Langmuir (1917), E Gorter dan F. Grendel (1925) dengan pernyataan bahwa membran sel terdiri dari dua lapis (bilayer), Hugh Davson dan James Danielli (1935), serta S.J Singer dan G. Nicolson yang terkenal dengan teori struktur fluid mosaic model.

 

2). Ilmu Mikrobiologi berkembang dimulai abad ke 19 dengan ditemukannya virus oleh Adolf Meyer seorang ilmuwan Jerman tahun 1883. Tokoh-tokoh yang berperan dalam perkembangan ilmu Mikrobiologi dan Virologi antara lain Twort (1916) dan d’Herelle (1917) menemukan virus yang menyerang bakteri dan menyebabkan bakteri lisis (pecah). Virus ini kemudian disebut bakteriofag atau sering disebut fag (phage) saja, Wendell Stanley (1935)yang menemukan TMV (Tobacco Mosaic Virus), serta Gortner dan Laidlaw secara terpisah mengemukakan pandangannya bahwa virus merupakan bentuk organisme paratisik yang lebih terspesialisasi. Sejak itulah penelitian tentang virus berkembang. Tahun 1980-an muncul penemuan virus HIV dan AIDS. Tahun 1993 Hantavirus dan sebagainya.

 

3).Genetika dan Hereditas

Pada tahun 1901 Hugo De Vries (Belanda), Carl Correns (Jerman) dan Erick Von Tschermak (Austria) secara terpisah menemukan kembali hukum mendel yang diterbitkan 35 tahun yang lalu. Penemuan ini medorong penelitian ilmuan tentang pewarisan sifat keturunan.

 

Walter S. Sutton, Theodor Boveri secara terpisah mngemukakan tentang teori kromosom dan pewarisan sifat. Menurut teori ini gen memiliki lokus tersendiri di dalam kromosom. Baru pada tahun 1906 Johansen (Denmark) menamainya pembawa sifat keturunan ini sebagai gen.

 

Thomas Hunt Morgan seorang embriologist Colombia menemukan adanya gen terpaut sex (sex-linked genes) pada awal abad ke-20. pada tahun 1909 seorang Fisikawan Inggris Archibald Garrod menyatakan bahwa gen menentukan fenotif melalui enzim sebagai katalis proses tertentu di dalam sel. Pengetahuan tentang pembelahan sel, mikroorganisme penyebab mutasi menggugah ilmuwan untuk meneliti tentang kanker.

 

Sejak ditemukannya artikel penelitian Mendel para ahli genetika percaya bahwa hukum pewarisan bertentangan dengan seleksi alam Darwin. Darwin menekankan karakter kuantitatif dalam populasi yang bervariasi. Dan kita sekarang mengetahui bahwa karakter kuntitatif dipengaruhi oleh lokus gen ganda. Sedangkan Mendel dan ahli genetik lainnya di awal abad ke-20, mengenalnya hanya sebagai ciri yang terpisah pada individu yang berbeda. Teori evolusi yang komprehensif dikenal sebgai sintesis modern diliris tahun 1940-an disebut sintesis karena merupakan integrasi dari penemuan dan pendapar berbagai bidang.

 

Diantara pencipta teori ini yaitu Theodosius Dobzhansky (ahli genetika), Ernst Mayr (ahli taksonomi), George Gaylord Simpson (ahli palaontologi) dan G. Ledyard Stebbins (ahli botani). Teori ini menekankan pentingnya populasi sebagai unit evolusi.

 

Tahun 1972 Niles Eldredge dan Stephen Jay Gould mengemukakan teori keseimbangan bersela (punctuated equilibrum) sebagai perluasan dari teori sintesis modern. Menurut teori ini spesiasi terjadi pada populasi allopatrik yang kecil.

 

4). Fisiologi mulai berkembang pada abad ke 17 dan 18 : kemajuan dalam ilmu fisika dan kimia. Pertengahan abad ke 19 : cabang ilmu yang berdiri sendiri dengan terbitnya "history of botany" oleh Sachs (1860), disusul "Lecturers on the physiology of plants" oleh Sachs (1887) dan "Physiology of Plants" oleh Pfeffer (1887). Pertengahan abad ke-20 : jurnal khusus yang memuat hasil-hasil penelitian, seperti "Plant Physiology" (mulai 1925) dan "Annual Peview of Plant Physiology" (1950).

 

Dokter tenar Inggris, William Harvey, penemu peredaran darah dan fungsi jantung, dilahirkan tahun 1578 di kota Folkstone, Inggris. Bukunya yang masyhur An Anatomical Treatise on the Movement of the Heart and Blood in Animals (Gerak otomatis anatomi jantung dan darah binatang) terbit tahun 1628, tepat sekali jika disebut sebuah buku penting di sepanjang sejarah fisiologi. Memang, nyatanya merupakan titik mula lahirnya ilmu fisiologi modern. Arti penting utamanya tidaklah terletak pada penggunaan langsungnya melainkan pada peletakan pengertian dasar yang menjelaskan bagaimana tubuh manusia bekerja. Sejarah perkembangan ilmu fisiologi tumbuhan

0 komentar