Simbiosis Fungi: Mikoriza dan Lichenes

1. Mikoriza

Mikoriza adalah jamur yang bersimbiosis dengan akar tumbuh-tumbuhan. Simbiosis tersebut  bersifat saling menguntungkan, yaitu jamur memperoleh zat organik dan akar tumbuh-tumbuhan memperoleh air dan unsur hara. Beberapa jamur Zygomycotina, Ascomycotina, dan Basidiomycotina dapat bersimbiosis dengan akar tumbuhan pinus atau belinjo. Berdasarkan kedalaman jaringan tumbuhan yang digunakan, mikoriza digolongkan menjadi dua yaitu ektomikoriza dan endomikoriza.

 

image
1) Ektomikoriza, hifa jamurnya hanya hidup pada jaringan epidermis akar tumbuhan, misal mikoriza
yang hidup di akar pinus.
2) Endomikoriza, hifa jamurnya menembus sampai jaringan korteks akar, misal mikoriza yang
hidup di akar anggrek.

2. Lichenes

Lichenes juga disebut dengan lumut kerak. Lichenes merupakan simbiosis mutualisme antara Algae dengan Fungi. Fungi yang bersimbiosis biasanya dari golongan Ascomycotina, Basidiomycotina, dan Deuteromycotina. Adapun organisme fotosintetik yang terlibat dalam fotosintesis yaitu Cyanobacteria atau Algae hijau uniseluler. Struktur tubuh Lichenes berbentuk talus, bagian luar merupakan miselium, dan bagian dalam tersusun atas hifa. Di antara miselium dan hifa jamur terdapat sel-sel Algae.
1) Bagian dari Algae disebut phicobiont yaitu dari divisi Cyanophyta dan Chlorophyta.
2) Bagian Fungi disebut mycobiont yaitu dari divisi Ascomycotina dan Basidiomycotina.


lichenes struktur

Gambar.Struktur lumut kerak (Lichenes)

Dalam simbiosis ini, Fungi memperoleh bahan organik dari Algae dan sebaliknya Algae memperoleh air dan mineral dari jamur. Hifa Fungi berperan mempertahankan kelembapan lingkungan yang sangat dibutuhkan Algae untuk mensintesis karbohidrat. Habitat Lichenes pada umumnya melekat di bebatuan (contoh: Parmelia), melekat di batang pohon (contoh: Grafu), dan tempattempat lembap yang lain. Reproduksi seksual Lichenes terjadi sesuai dengan divisi Fungi dan Algae. Jika askospora atau basidiospora bertemu dengan Algae, akan terbentuk Lichenes baru.

Reproduksi aseksualnya dengan cara fragmentasi. Setelah terjadi fragmentasi, terbentuklah soredia. Soredia merupakan sel Algae yang diselubungi oleh hifa atau miselium jamur. Soredia membentuk  tepung soredia. Tepung soredia akan membentuk Lichenes baru jika mendapat substrat yang sesuai.

Berikut contoh-contoh lumut kerak di alam dengan citarasa seni tinggi di alam.

LICHENES 2LICHENESlichenes-algae-fungi 2lichenes-algae-fungi

Ada empat macam Lichenes berdasarkan bentuk talusnya.

 

Gambar via: ikhsanizumara049bhe.files.wordpress.com


1) Krustosa (seperti kerak) yang tumbuh melekat pada substrat. Contoh: Physeia.
2) Foliosa (seperti daun) yang tumbuh sangat rapat pada substrat atau bahkan di dalam permukaannya. Contoh: Parmelia.
3) Fruktikosa/ Fruktitos (seperti rumpun) yang berbentuk rumpun tegak dan dapat mencapai ketinggian 10 cm. Contoh: Usnea (lumut janggut).

4) Squamulose memiliki ukuran kecil dan berdaun dan berdaun longgar sebagai lampiran untuk substrat.

Contoh Lichenes dan peranannya.
1) Cladonia rengiferina sebagai makanan hewan.
2) Roccella tinctoria sebagai bahan lakmus untuk mengukur indikator pH.
3) Cetraria islandica dan Usnea dasypoga sebagai bahan obat-obatan

 

Referensi

http://www.britannica.com/EBchecked/topic/561609/squamulose-thallus

Solomon, Eldra. P., Linda R. Berg, Diana W. Martin. 1999. Biology. Jilid 1. Fifth Edition. Orlando: Saunders College Publishing.

0 komentar