Pengelompokan makhluk hidup menjadi lima kingdom pertama kali dikemukakan oleh Whittaker pada tahun 1969. Pengelompokan pada tingkat kingdom memiliki persamaan ciri yang lebih sedikit. Dengan demikian, spesies yang terdapat dalam kelompok tersebut berjumlah banyak. Pengelompokan makhluk
hidup menjadi lima kingdom menurut Whittaker meliputi Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
a. Monera (sekarang Eubacteria dan Archaebacteria)
Monera meliputi makhluk hidup yang sangat sederhana. Tubuh Monera terdiri atas satu sel (uniseluler). Oleh karena itu, anggota-anggota Monera tidak dapat dilihat dengan mata secara langsung. Monera dapat dilihat menggunakan alat bantu, misal mikroskop.
Gambar: Robert Whittaker
Inti sel Monera tidak dapat dilihat dengan jelas karena tidak memiliki membran inti. Oleh karena itu, Monera tergolong organisme prokariotik (tidak memiliki membran inti). Monera berkembang biak dengan cara membelah diri. Monera membelah dengan cara sederhana, yaitu satu sel menjadi dua, dua sel menjadi empat, dan seterusnya. Pada kondisi yang ideal setiap sel bakteri akan membelah setiap 20 menit.
Anggota Monera pada umumnya tidak dapat bergerak. Namun, ada beberapa anggota Monera yang mampu bergerak. Monera yang mampu bergerak biasanya memiliki alat gerak berupa flagela. Termasuk dalam kingdom ini yaitu bakteri dan ganggang hijau-biru (Cyanobacteria). Bentuk bakteri bermacam-macam, ada yang berbentuk batang (bacillus), berbentuk bulat (coccus), berbentuk lengkung (comma), dan berbentuk spiral (spirillum). Bakteri berbentuk batang dan bulat biasanya mempunyai flagela. Flagela ini berfungsi sebagai alat gerak.
Sebagian besar anggota Monera bermanfaat bagi manusia, contoh bakteri Streptococcus lactis. Bakteri Streptococcus lactis digunakan untuk pembuatan mentega. Namun, beberapa jenis Monera dapat mengakibatkan penyakit pada manusia, misal Salmonella typhosa yang dapat mengakibatkan penyakit tifus.
b. Protista
Semua anggota kingdom Protista mempunyai inti sel yang diselubungi membran inti. Oleh karena itu, inti sel Protista dapat terlihat jelas jika diamati menggunakan mikroskop. Berdasarkan sifat ini, anggota Protista dikelompokkan dalam organisme eukariotik. Sebagian besar anggota Protista tubuhnya terdiri atas satu sel (uniseluler). Sebagian besar anggota Protista tidak memiliki dinding sel, hanya sebagian kecil saja yang memiliki dinding sel dari silika. Beberapa jenis Protista memiliki klorofil seperti pada tumbuhan. Akan tetapi, ada pula anggota Protista yang melakukan aktivitas seperti hewan, yaitu bergerak dan mencari makan (tidak memproduksi makanannya sendiri). Berdasarkan ciri-ciri tersebut, anggota-anggota Protista dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu Algae (Protista mirip tumbuhan), Protozoa (Protista mirip hewan), dan Protista mirip jamur.
1) Algae
Algae dikenal sebagai Protista mirip tumbuhan karena memiliki dinding sel dan klorofil. Oleh karena itu, Algae mampu memproduksi makanannya sendiri. Tubuh Algae belum dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun. Algae ada yang bersel satu, tetapi ada pula yang bersel banyak. Beberapa Algae memiliki flagela sehingga mampu bergerak, tetapi ada pula yang tidak. Contoh Algae yang memiliki alat gerak yaitu Euglena.
2) Protozoa
Protozoa dikenal sebagai Protista mirip hewan karena mampu bergerak. Pergerakan Protozoa disebabkan oleh adanya alat gerak. Alat gerak Protozoa berbeda-beda. Alat gerak Protozoa berupa kaki semu (pseudopodia), rambut getar (silia), dan rambut cambuk (flagela). Protozoa hidup di air tawar, air laut, dalam tanah, maupun parasit pada tubuh makhluk hidup lain. Contoh Protozoa yaitu Amoeba dan Paramecium.
3) Protista Mirip Jamur
Anggota kelompok Protista ini memiliki ciri menyerupai jamur. Anggota Protista ini dibedakan dengan jamur karena memiliki sistem perkembangbiakan dan siklus hidup lebih sederhana dibanding jamur. Contoh jamur lendir (Slime molds).
c. Fungi
Makhluk hidup yang termasuk dalam kingdom Fungi memiliki ciri-ciri antara lain tidak memiliki klorofil. Oleh karena itu, anggota Fungi tidak dapat melakukan fotosintesis. Fungi berkembang biak dengan spora. Anggota Fungi ada yang bersifat saprofit atau parasit. Sel-sel Fungi memiliki membran inti. Oleh karena itu, sel-sel Fungi bersifat eukariotik. Selain memiliki membran inti, sel-sel Fungi memiliki
dinding sel yang terdiri atas kitin atau selulosa. Tubuh tersusun dari benang-benang/hifa. Hifa bercabang-cabang dan membentuk anyaman yang disebut miselium. Fungi biasa hidup di tempat lembap yang mengandung banyak bahan organik. Makhluk hidup yang termasuk Fungi yaitu ragi (yeast), jamur merang, dan jamur karat.
d. Plantae
Plantae disebut dunia tumbuhan. Tumbuhan yang termasuk dalam kingdom Plantae antara lain Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyta (tumbuhan paku-pakuan), dan Spermatophyta (tumbuhan berbiji). Tumbuhan bersifat multiseluler, eukariotik, memiliki dinding sel yang kaku dan kuat tersusun dari selulosa, serta mampu melakukan fotosintesis. Kingdom Plantae merupakan penyedia makanan di alam. Oleh karena itu, Plantae disebut juga dunia produsen. Kingdom Plantae dibagi menjadi beberapa divisi sebagai berikut.
1) Bryophyta
Bryophyta (tumbuhan lumut) umumnya hidup di tempat lembap. Tubuh memiliki akar, batang, dan daun yang belum jelas. Akar lumut disebut rhizoid yang berfungsi sebagai alat untuk menempel dan menyerap makanan. Batang tumbuhan lumut tidak dapat membesar, tetapi hanya bertambah panjang. Bryophyta belum mempunyai berkas pembuluh angkut sehingga dikelompokkan dalam Atracheophyta. Pada daur hidup tumbuhan lumut terdapat pergantian keturunan antara fase vegetatif dan fase generatif. Pergantian keturunan ini dinamakan metagenesis.
Gambar: Lumut daun
Pada daur hidup tumbuhan lumut, fase generatif (gametofit) lebih menonjol daripada fase vegetatif (sporofit). Tumbuhan lumut memiliki alat kelamin jantan yang disebut anteridium. Anteridium menghasilkan spermatozoid. Alat kelamin betina disebut arkegonium yang menghasilkan ovum. Apabila spermatozoid dan ovum bertemu maka akan terbentukbadan penghasil spora yang disebut sporogonium.
2) Pteridophyta
Pteridophyta terdiri atas tumbuhan paku-pakuan. Tumbuhan paku telah memiliki akar, batang, dan daun yang jelas. Akarnya berupa akar serabut. Batang tumbuhan paku sudah memiliki jaringan pengangkut (xilem dan floem).Biasanya, daun tumbuhan paku yang masih muda menggulung. Pada daun terdapat kotak spora (sporangium). Seperti halnya tumbuhan lumut, tumbuhan paku juga mengalami metagenesis. Perbedaannya, pada Pteridophyta sporofit (fase vegetatif) lebih menonjol daripada gametofit (fase generatif). Pada tumbuhan paku, alat kelamin jantan disebut anteridium yang akan menghasilkan sperma. Alat kelamin betina disebut arkegonium yang akan menghasilkan ovum.
Spermatophyta disebut juga tumbuhan berbiji. Seperti namanya, tumbuhan berbiji menghasilkan biji. Tumbuhan berbiji memiliki organ tubuh yang sudah lengkap, terdiri atas akar, batang, dan daun. Spermatophyta dibagi menjadi dua subdivisi, yaitu Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) dan Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup).
Gymnospermae memiliki ciri-ciri berikut.
a) Berakar tunggang.
b) Memiliki daun yang sempit, tebal, dan kaku.
c) Daun buah dan badan penghasil serbuk sari terpisah, masing-masing disebut strobilus.
d) Batang dan akar memiliki kambium.
e) Pembuahan tunggal.
Beberapa tumbuhan Gymnospermae memiliki manfaat bagi manusia seperti berikut.
a) Sebagai bahan industri kertas, yaitu Taxodium, Agathis alba, dan Pinus merkusii.
b) Sebagai bahan pembuatan korek api, yaitu Pinus merkusii(pinus) dan Agathis alba.
c) Sebagai bahan makanan, yaitu Gnetum gnemon(melinjo).
Sementara itu, Angiospermae (berbiji tertutup) dibagi menjadi dua kelas, yaitu Monocotyledoneae (tumbuhan berkeping satu) dan Dicotyledoneae (tumbuhan berkeping dua). Perbedaan ciri-ciri antara kedua kelas anggota Angiospermae tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel Perbedaan Ciri-Ciri Antara Monocotyledoneae dan Dicotyledoneae
0 komentar