Anda dapat menjumpai perbedaan fisik maupun sifat pada manusia. Ada yang berkulit sawo matang, hitam, atau putih. Ada yang berambut keriting, ikal, maupun lurus. Di negara kita juga terdapat keanekaragaman. Perhatikan ciri-ciri fisik penduduk asli Papua dan Jawa, pasti berbeda. Namun, bila Anda melihat mereka bersama keluarganya masing-masing, Anda akan menemukan kemiripan di antara mereka.
Perkawinan akan menghasilkan keturunan yang mempunyai bentuk fisik dan sifat yang mirip dengan orang tua mereka. Hal ini terjadi karena sifat yang terdapat pada gen dalam nukleus sel sperma akan bergabung dengan gen dalam nukleus sel telur. Dari perkawinan itu akan menghasilkan suatu individu yang di dalamnya terdapat gabungan dari sifat-sifat gen tersebut.
A. Hukum Mendel
Anda telah mengetahui bahwa gen yang terdapat pada kromosom di dalam nukleus merupakan pengendali faktor keturunan pada makhluk hidup. Gen berfungsi menyampaikan informasi genetik kepada generasi berikutnya. Oleh karena itu, setiap keturunan akan mempunyai fenotip maupun genotip yang hampir sama atau hasil campuran sifat-sifat induknya. Sifat yang dapat diamati disebut fenotip, misal warna, bentuk, ukuran, dan sebagainya. Sifat yang tidak dapat diamati disebut genotip berupa susunan genetik suatu individu.
Gregor Johann Mendel(1822–1884) merupakan seorang biarawan berkebangsaan Austria, yang berjasa besar dalam memperkenalkan ilmu pengetahuan tentang pewarisan sifat atau disebut genetika. Hukum genetika yang diperkenalkan Mendel dikenal dengan hukum I Mendel dan hukum II Mendel. Dari penemuannya ini, Mendel dikukuhkan sebagai Bapak Genetika.
Selama delapan tahun (1856–1864) Mendel melakukan penelitian persilangan pada tanaman ercis atau Pisum sativum (kacang kapri). Mendel memilih tanaman ercis untuk percobaannya sebab tanaman ercis masa hidupnya tidak lama hanya berkisar
setahun, mudah tumbuh, memiliki bunga sempurna sehingga terjadi penyerbukan sendiri yang akan menghasilkan galur murni (keturunan yang selalu memiliki sifat yang sama dengan induknya), dan mampu menghasilkan banyak keturunan. Perhatikan. Tanaman ercis memiliki tujuh sifat dengan perbedaan yang mencolok seperti berikut.
1. Batang tinggi atau kerdil (pendek).
2. Buah polongan berwarna kuning atau hijau.
3. Bunga berwarna ungu atau putih.
4. Letak bunga aksial (sepanjang batang) atau terminal (pada ujung batang).
5. Biji masak berwarna hijau atau kuning.
6. Permukaan biji bulat atau berkerut.
7. Warna kulit biji abu-abu atau putih.
Faktor determinan (gen) disimbolkan oleh sebuah huruf. Huruf yang umum digunakan adalah huruf pertama dari suatu sifat. Contoh R merupakan gen yang menentukan warna merah (R dari kata rubra artinya merah) dan radalah gen yang menentukan warna putih (alba). R ditulis dengan huruf besar karena warna merah yang dibawa oleh gen R bersifat dominan terhadap warna putih yang dibawa gen r.
Sifat dominan mengalahkan sifat resesif.
Genotip suatu individu biasanya bersifat diploid (2n) sehingga diberi simbol dengan dua huruf yang sama. Sifat suatu individu yang genotipnya terdiri atas gen-gen yang sama dari tiap jenis gen misalnya RR, rr, AABB, aabb disebut homozigot. Sifat suatu individu yang genotipnya terdiri atas gen-gen yang berlainan dari tiap jenis gen.disebut heterozigot, misalnya Rr, AaBb, dan sebagainya.
Sumber gambar: http://www.bioedonline.org/BioEd/cache/file/408B9EE2-B9F6-4005-8E6DBB0DEF07567F.jpg
Sumber Pustaka:
- Langkah Sembiring dan Sudjino.2007.Biologi XII. Jakarta: Pusat Perbukuan Nasional
- Campbell, N.A. 1997. Biology. Fourth Edition. California: The Benjamin/Cummings Publishing Company Inc.
0 komentar