- Enzim
Organela
sel memiliki peran yang penting di dalam sel. Organel-organel tersebut
berfungsi sebagai penyintesis maupun sebagai pemecah substansi di dalam sel.
Dalam melakukan kedua proses ini, sel memiliki sebuah materi yang mengangkut
hasil sintesis maupun pemecahan yang disebut enzim. Enzim di dalam tubuh kita
digunakan dalam jumlah yang sesuai dan spesifik. Hampir semua reaksi kimia di
dalam tubuh akan berlangsung sangat lambat jika tidak dibantu oleh enzim. Enzim
disebut sebagai katalisator terbaik karena mampu meningkatkan kecepatan reaksi
108-1012 kali lebih cepat dari katalis jenis ion logam
atau senyawa organik lainnya. Beberapa contoh enzim yang ada di dalam sel
adalah enzim untuk fotosintesis di kloroplas, enzim untuk respirasi aerob di
mitokondria, enzim untuk sintesis DNA atau RNA yang ada di nukleus, dan
lain-lain.
Menurut
Commision on Enzyme of International
Union of Biochemistry telah ditetapkan pengelompokan enzim berdasarkan tipe
reaksi atau fungsinya menjadi 6 kelas.
Pembagian kelompok enzim tersebut disajikan dalam tabel 1 berikut ini.
Tabel 2.1. Pengelompokan enzim berdasarkan
tipe reaksi
Kelas
|
Fungsi
|
Contoh
|
Oksireduktase
|
mengatalis reaksi oksidasi
& reduksi (pemindahan elektron, ion hidrida atau H+
|
Asam
laktat dehidrogenase mengoksidasi asam laktat menjadi piruvat selama
fermentasi
|
Transferase
|
mengatalis reaksi
pemindahan gugus dari satu molekul donor ke satu molekul aseptor (-metil,
-glikosil)
|
Heksokinase
menstransfer fosfat dari ATP menjadi glukosa dalam tahap pertama glikolisis
|
Hidrolase
|
mengatalis reaksi
hidrolisis/pemecahan hidrolitsik C-C, C-O, C-N, P-O, ikatan lain termasuk
ikatan asam anhidrida (reaksi hirolisis: transfer gugus fungsional ke air)
|
Lipase
yang memecah molekul lipid
|
Liase
|
mengatalis pengurangan
gugus untuk membentuk ikatan rangkap, ikan C-C, C-O, atau C-N
|
Fruktosa
1, 6 biphosphat adolase memecah fruktosa 1,6 biphosphat menjadi G3P dan DHAP
|
Isomerase
|
mengatalis pemindahan
gugus dalam molekul untu menghasilkan bentuk isomer
|
Phosphoglukoisomerase
mengonversi glukosa 6-phosphat menjadi fruktosa 6-phosphat selama glikolisis
|
Ligase/ polymerase
|
mengatalis penggabungan
bersama 2 molekul
|
Asetil
Co-A Sintetase mengombinasi asetat dan koenzim A menjadi asetil Co-A
|
Struktur dan Komponen Enzim
Bagian utama enzim adalah rantai
polipeptida (biasa disebut protein) yang tersusun dari ratusan asam amino.
Sebagian besar protein berukuran kurang lebih 40.000 g/mol (Dalton/Da). Meskipun
demikian, komposisi dan ukuran protein tergantung dari jenis dan jumlah subunit
asam aminonya. Gugus penyusun asam amino memiliki rumus struktur kimia:
RCHNH2COOH
NH2 adalah gugus amino
COOH adalah gugus karboksil
R menunjukkan gugus residu dari molekul yang berbeda bagi tiap
asam amino sehingga menyebabkan asam amino sangat berbeda sifat fisiknya, misalnya sifat kelarutan
dalam air. Penggabungan asam amino dan amida
menjadi rantai polipeptida protein terjadi oleh ikatan peptida (antara gugus
karboksil dan gugus amino).
Ada berbagai jenis kofaktor atau
bagian nonprotein, yaitu ion anorganik (K+, Mg++,Mn++,
Cu++ atau Zn++ ), gugus prostetik (Flavin Adenin
Dinukleotida/ FAD), dan koenzim. Koenzim merupakan senyawa organik dengan berat
molekul kecil, non protein, stabil terhadap panas, banyak diperlukan untuk
aktivitas enzim kecuali enzim pencernaan (reaksi hidrolitik), terikat pada
enzim secara kovalen (prostetik) namun kebanyakan non kovalen, dan sering
dianggap sebagai substrat ke-2. Contoh koenzim adalah NAD,NADP,ATP, dan tiamin
pirofosfat.
Tabel 2.2. Beberapa kofaktor
ion anorganik
Tabel 2.3. Beberapa jenis
koenzim
0 komentar