Dalam artikel ini penulis bermaksud untuk menelaah sebuah filsafat hidup sekelompok manusia yang tinggal di benua yang berbeda. Artikel ini juga bertujuan untuk menelisik perbandingan sederhana tentang bagaimana sebuah cerita dapat merepresentasikan karakter masyarakat di mana cerita itu berkembang.
Dimulai dari benua Amerika. Masyarakat Amerika juga mengenal cerita rakyat, yang biasa disebut Folklore. Namun, berkembangnya industri sinematografi di negeri Paman Sam itu membuat cerita yang awalnya sederhana, dimodofikasi menjadi aksi-aksi sinema yang memukau dengan teknologi tinggi, karakterisasi yang kuat, serta motif bisnis yang kental.
Seperti tajuk artikel ini, hewan siput, Gastropoda yang berjalan lambat dengan otot perut nya, menjadi bahasan yang menarik untuk ditelaah.
Masih dari Amerika, pada 19 Juli 2013, sebuah film berjudul Turbo diluncurkan di bioskop-bioskop Amerika. Film animasi 3D garapan DreamWorks Animation dan didistribusikan oleh 20th Century Fox ini memiliki basis cerita tentang seekor siput kebun bernama Theo yang bermimpi menjadi "siput pembalap" seperti idolanya Guy Gagne, pembalap yang berprestasi di Indy Car 500 [i].
Secara hukum alam, keinginan tokoh siput bernama Theo ini sangat mustahil. Siput dikenal sebagai Gastropoda yang berjalan sangat lambat, jangankan untuk ikut sebuah balapan mobil, berjalan sejauh 1 meter saja memerlukan waktu cukup panjang (siput dewasa (Helixlucorum) memiliki kecepatan 1 mm/detik [ii]).
Karakter Theo dalam film ini memang “memberontak” dari pakem, ia tidak ingin mainstream seperti lazimnya siput kebun; yang sehari-hari hanya memakan buah busuk atau dedaunan kebun, bahkan harus rela menjadi mata rantai makanan bawah atau mangsa burung gagak. Ia ingin mencapai lebih daripada yang seharusnya dia diciptakan.
Tentu saja keinginan Theo untuk menjadi siput pembalap ini ditentang oleh kaumnya dan saudaranya yang kolot memegang tradisi bahwa siput tidak seharusnya berjalan cepat. Terlebih lagi, impian “gila” Theo ini hampir mencelakakan dirinya dan populasi siput dalam habitat kebun. Hampir saja Theo putus asa, sebelum akhirnya ia memohon kepada Sang Pencipta menurut persepsinya agar diberikan harapan.
Suatu kecelakaan terjadi, Theo yang pergi dari habitatnya karena jengah dengan segala cemoohan terjatuh disebuah mobil yang berlomba di arena balap liar jalanan. Theo jatuh ke dalam tangki Nitrogliserida sehingga terjadi reaksi biokimiawi pada sel-sel tubuhnya. Mulai saat itulah, Theo memeroleh kekuatan untuk berjalan bahkan berlari kencang secepat mobil balap. Siput mungil ini kemudian menjuluki dirinya sebagai TURBO.
Akhirnya setelah melalui perjuangan yang panjang,dibantu media sosial, opini publik, dan dukungan Guy Gagne, Theo a.k.a Turbo dapat belomba di ajang Indy 500 bersama mobil-mobil balap sungguhan.
Pelajaran yang dapat diambil dari film ini yaitu jangan pernah berhenti untuk bermimpi. Jangan pula putus harapan terhadap pertolongan Sang Pencipta. Ide brilian dari pengarang cerita film ini, David Soren, bermaksud mengguncang paradigma pemirsanya. Siput yang selalu diasosiasikan sebagai hewan kecil lambat dan lemah pun bisa melakukan hal di luar perkiraan ketika ia memiliki keinginan kuat, kerja keras, dan beraksi menapaki mimpinya.
Begitu pula dengan manusia, tak seharusnyalah seseorang merasa kalah dan menyerah terhadap kondisi yang melingkupinya, meskipun dalam pandangan awam hal itu bisa disebut kekurangan, kelemahan, atau ketidakberdayaan. Tuhan memberi kita suatu anugerah berupa semangat dan harapan. Tinggal bagaimana kita memupuknya menjadi sebuah aksi nyata untuk membuktikan keMaha Kuasaan- Nya.
Siput Semenanjung Malaya
Ada hal menarik yang perlu dibincangkan mengenai falsafah hidup sekelompok manusia yang tinggal di benua yang berbeda. Perbedaaan tersebut dapat dipelajari dari beberapa hal, salah satunya dari dongeng dan cerita yang menjiwai sosiologis masyarakat di sana.
Di Amerika, yang kental spirit “menang “ dengan gaya superhero membuahkan cerita seperti Turbo, yang menang karena kerja keras, keajaiban teknologi, dan kerja tim. Sehingga film Turbo mungkin mirip dengan semangat Amerika untuk terus melesat di depan menjadi adidaya, menerabas batas-batas kemampuan lazim.
Sementara itu, dari semenanjung Malaya, negeri yang dekat dengan kita, juga memiliki cerita serupa dengan wajah berbeda.
Sebagai rumpun melayu, masyarakat Indonesia begitu akrab dengan cerita si Kancil. Dalam terminologi cerita kancil, yang diasosiasikan sebagai hewan cerdik, banyak akal, tetapi tak segan menipu (meskipun sebenarnya kancil dalam ilmu Zoologi tidak sama dengan penggambaran masyarakat melayu pada umumnya [iii]), terdapat satu versi cerita ketika kancil justru dapat ditipu oleh siput. Barangkali kita pernah mendengar cerita si kancil berjudul Balap Lari Kancil Melawan Siput.
Dalam salah satu versi dongeng kancil tersebut dikisahkan bahwa kancil pernah dikalahkan oleh siput dalam suatu lomba lari yang terdengar kurang seimbang. Kancil yang gesit melawan siput yang lamban. Namun demikian, cerita itu justru mengguncang paradigma umum karena akhirnya siput lah yang memenangkan perlombaan. Meski kemudian dikonfirmasi bahwa sebenarnya siput melakukan kecurangan pada perlombaan, yaitu dengan memanfaatkan jumlah dan kemiripan cangkangnya untuk mengelabui kancil.
Siput, meskipun lamban, yang terorganisir dalam bentuk kelompok berjumlah banyak dapat mengalahkan seekor kancil yang bekerja sendirian. Sepintas cerita ini hebat, tetapi ada maksud tersirat di sana, yang barangkali dikemudian hari membentuk karakter “curang berjamaah” dalam kehidupan anak-anak melayu yang sekarang sudah beranjak dewasa dan memegang tampuk kekuasaan atau jabatan. Tentunya pembaca pernah mendengar istilah “Korupsi berjamaah” bukan? Mungkin saja di bawah sadarnya para oknum pelaku kriminal tersebut hidup kisah memeroleh tujuan dengan segala cara, dan tertanam slogan“bersama-sama kita (lebih) bisa”. Entah.
Sastra menunjukkan bangsa.
[i]Indianapolis 500 (Indy Car 500)adalah acara balapan yang diadakan di Indianapolis, Indiana, AS. Acara ini merupakan acara balapan terbesar di dunia. Lebih dari 200.000 orang datang untuk menonton acara ini, yang setiap tahunnya diadakan di Indianapolis Motor Speedway. Acara ini diadakan pada hari sebelum Hari Pahlawan Amerika (Memorial Day). Memorial Day sendiri adalah hari libur federal di Amerika Serikat yang diperingati setiap tahunnya pada Senin terakhir bulan Mei untuk mengenang pria dan wanita yang gugur sewaktu berdinas di Angkatan Bersenjata Amerika Serikat.
[ii]G.A. Pavlova (1 May 2001). "Effects of serotonin, dopamine and ergometrine on locomotion in the pulmonate mollusc Helix lucorum" (PDF). Journal of Experimental Biology 204 (9): 1625–1633. PMID 11398751. Retrieved 2006-05-24. (Wikipedia)
[iii]http://alamendah.org/2010/11/26/kancil-ternyata-tidak-suka-makan-mentimun/
0 komentar