Pernahkah Anda mendengar tentang toksoplasmosis? Bagi kalangan awam, toksoplasmosis senantiasa dikaitkan dengan virus kucing. Apakah benar toksoplasmosis disebabkan oleh virus atau bakteri? Mari kita simak keterangan berikut untuk dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan toksoplasmosis, penyebabnya, cara penularan, dan kiat mencegah atau menanggulanginya.
Pengertian Toksoplasmosis
Toksoplasmosis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Toxoplasma gondii. Secara taksonomi, Toxoplasma gondii termasuk dalam kingdom Protista, kelas Sporozoa (tidak memiliki alat gerak aktif). Protista ini berpindah dan menginfeksi sel dan jaringan melalui aliran darah. Pada umumnya infeksi Toxoplasma gondii ini tidak menimbulkan gejala apa pun, namun pada ibu hamil infeksi tersebut dapat berisiko menyerang plasenta dan bayi.
Meskipun hanya sekitar 1 dari 10.000 bayi terkena toksoplasmosis, namun infeksi tersebut perlu diwaspadai. Infeksi Toxoplasma pada bayi (congenital toxoplasmosis) dapat menngakibatkan gangguan fungsi otak, mata, ginjal, dan jantung. Dalam jangka panjang, bayi dapat tumbuh menjadi anak yang buta, organ tubuhnya tidak lengkap, tuli dan mengalami keterbelakangan mental.
Sekitar 10-15% wanita hamil memiliki kekebalan alami terhadap toksoplasmosis karena dalam tubuhnya telah terbentuk serum antibodi dari infeksi sebelumnya. Sejumlah lainnya yang tidak memiliki kekebalan memang rentan terkena, namun kemungkinan terinfeksi juga biasanya rendah. Tambahan lagi, tidak semua ibu hamil yang terkena toksoplasmosis menularkan ke bayinya. Bila calon ibu terjangkiti Toxoplasma pada trimester pertama kehamilan, kemungkinannya 15% bahwa dia akan menularkannya ke bayi.
Semakin tua usia kehamilan, semakin besar risiko penularan, hingga mencapai 60% bila calon ibu baru terinfeksi di trimester ketiga. Namun di sisi lain, semakin tua usia bayi juga semakin kuat dia dalam melawan infeksi. Infeksi toksoplasmosis menimbulkan risiko terbesar pada usia kehamilan 10-24 minggu.
0 komentar