Analisis sifat kimia urin yang dilakukan adalah analisis glukosa dan
analisis kandungan NaCl dalam urin yang dilakukan sesudah percobaan.
Analisis glukosa dilakukan dengan dua uji, yaitu uji kualitatif dan uji kuantitatif.
1). Analisis Glukosa
a). Uji Kualitatif
Uji kualitatif dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya glukosa
dalam urin. Pada penelitian ini uji yang digunakan adalah uji Benedict. Reagen
Benedict sebanyak 5 mL dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan diberi
tambahan 8 tetes urin. Kemudian tabung dipanaskan dalam air mendidih di atas hot plate selama 5 menit. Reaksi positif apabila terjadi warna hijau, merah,
orange atau merah bata dan endapan merah bata (Sudarmanto dkk., 1992)
b). Uji Kuantitatif
Uji kuantitatif dilakukan untuk mengetahui kadar glukosa dalam urin
dengan menggunakan pengukuran kadar gula reduksi dengan spektrofotometer
(metode Nelson-Somogyi) yang tercantum dalam Sudarmanto dkk. (1992).
Sebelum kadar gula reduksi urin diukur, terlebih dahulu dilakukan pembuatan
larutan glukosa standar.
Pembuatan larutan glukosa standar dilakukan dengan melarutkan 10 mg
glukosa anhidrat dalam 1 dL akuades, selanjutnya dilakukan pengenceran
sebagai berikut :
Pengukuran kadar gula reduksi urin dilakukan dengan memasukkan urin
sebanyak 1 mL ke dalam tabung reaksi dan diberi tambahan 1 mL reagen
Nelson. Tabung reaksi berisi larutan dipanaskan dalam air mendidih di atas hot plate selama 20 menit, kemudian didinginkan dalam air hingga terbentuk
endapan. Setelah tabung reaksi kembali dingin ditambahkan 1 mL reagen
arsenomolibdat ke dalam larutan dan larutan digojok hingga endapan hilang.
Kemudian ditambahkan 7 mL akuades ke dalam larutan dan larutan kembali
digojok sampai homogen.
Selanjutnya larutan dimasukkan ke dalam kuvet
sampai terisi kurang lebih 2/3 nya lalu dimasukkan ke dalam spektofotometer.
Setelah itu daya absorbansi diukur pada panjang gelombang 540 nm. Kadar gula
reduksi ditentukan berdasarkan daya absorbansi larutan dan kurva standar
larutan glukosa (Sudarmanto dkk., 1992).
2. Analisis Kandungan NaCl
Penetapan jumlah natrium dan klorida dalam bentuk NaCl dilakukan
dengan metode Fantus (Gandasoebrata, 1992). Cara ini dilakukan dengan titrasi
perak nitrat dengan ion kromat sebagai indikatornya. Sepuluh tetes urin
dimasukkan ke dalam tabung reaksi dengan memakai pipet tetes, kemudian
pipet yang dipakai tadi dicuci beberapa kali dengan akuades. Satu tetes kalium
kromat 20% ditambahkan ke dalam tabung reaksi tersebut dengan menggunakan
pipet yang sama dan selanjutnya pipet tersebut dicuci kembali dengan akuades.
Larutan perak nitrat 2,9% ditambahkan ke dalam tabung reaksi sambil terus
menerus mengocok tabung reaksi tersebut sampai terjadi warna merah yang
menetap.
Kandungan NaCl (g/L) = jumlah tetes perak nitrat untuk titrasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi komentar yang baik dan membangun. Sampaikan saran, kritik, pertanyaan, atau opini Anda. Kami akan coba lakukan yang terbaik untuk sobat Zona Biologi Kita